Saturday, September 6, 2014

Catatan Gerakan Mahasiswa, Antara konsistensi dan Regenerasi



       Gerakan Mahasiswa adalah topik yang selalu menarik untuk diperbincangkan, baik secara historis-Ideologis maupun praksis gerakan. Namun walaupun demikian sebagian tokoh mengatakan “ dinamika gerakan mahasiswa tak ubahnya seperti matahari yang terbit dipagi hari kemudian terbenam pada sore hari “. Maksudnya adalah pada satu sisi gerakan mahasiswa mampu mewujudkan transformasi nilai (transformation value ) dalam struktur sosial namun pada sisi yang lain masih terjadinya kejumudan eksistensi gerakan. bila penulis istilahkan angkatan, maka gerakan mahasiswa diawali berdirinya organisasi budi Utomo /1908, (pemuda/mahasiswa) dua puluh tahun kemudian lahir sumpah pemuda /1928 ( sebelum kemerdekaan ), kemudian pasca kemerdekaan lahir gerakan - gerakan mahasiswa angkatan 60, angkatan 70 , angkatan 80 kemudian sampai pada klimaks gerakan yakni angkatan 98, yang lazim kita menyebutknya gerakan Reformasi, masa menuju Indonesia berkemajuan.

            kemudian pada soal keistiqomahan (consistent) gerakan mahasiswa, yang kemudian pada hari ini terdapat sebuah penyakit kronis berbahaya, yang sejak era reformasi sudah mulai menjangkiti Idealisme gerakan mahasiswa, kita tentu masih ingat bagaimana ketika era Orde baru (ORBA) dengan otoritarianisme, juga disimbolkan sebagai musuh bersama      (common enemy) begitu banyak aktifis yang dengan lantang menyuarakan pemerintahan yang adil, mendengungkan kebebasan,  bahkan gantung dan bunuh saja koruptor, akan tetapi Hal ini sangat paradoks pada saat mareka duduk dalam lingkaran pemerintahan ( baik legislatif,eksekutif dan yudikatif ). Mohon maaf bila penulis katakan mereka seperti seorang “ penjilat Intelektual “, mengapa demikian ? karena yang menodai keadilan mereka ! yang tidak amanah mereka ! bahkan yang menjadi Gurita  (koruptor ) juga mereka! sehingga cita cita mewujudkan pemerintahan yang adil, makmur dan sejahtera hanya sebuah kitab suci yang tersimpan dalam almari.
            Inilah rentetan pekerjaan rumah gerakan – gerakan mahasiswa saat ini, waa bil khusus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dalam salah satu butir penegasannya adalah sebagai gerakan mahasiswa Islam, maka problematika diatas juga sepenuhnya menjadi tanggug jawab IMM, yang sesegera mungkin membutuhkan solusi serta kerja – kerja cerdas dan ikhlas.  Oleh karena itu dalam pandangan kami sebagaimana dikatakan kuntowijoyo, bahwa akar permasalahan gerakan mahasiswa saat ini adalah tercerabutnya nilai transcendental ( ketuhanan ) dalam tataran pengamalan nilai pada lingkaran kekuasaan, dan inilah epistimologi konsistenti gerakan.
            Potret realitas gerakan mahasiswa diatas, sesungguhnya sangat penting dan genting. Oleh karenanya REGENERASI adalah harga mati, bagi setiap organ gerakan mahasiswa, terutama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi kader, dan regenerasi yang dibangun adalah regenerasi pada penekanan aspek intelektualitas, releguisitas serta humanitas kader  demi tetap terwujudnya eksistensi gerakan serta mengembalikan reputasi dan marwah yang terkoyak. Oleh karena itu momentum mahasiswa baru adalah waktu yang fundamental dan menentukan. maka Keluarga besar IMM gresik, gayung bersambut sembari kami ucapkan :
selamat datang di rumah kami, sahabat !!!
  Berjalanlah dengan tegak, rebut masa depanmu Bila ragu pegang tanganku, 
  Mari berjuang bersamaku



Billahi fii sabilil haqq, Fastabiqul khoirat.

Kabid. Hikmah PC.IMM Gresik.

Immawan Mahzumi


No comments:

Post a Comment